Nonton atau Aku

 "Nonton atau Aku?"

“Kamu bobo ya sayang,” katamu lembut di malam tenang,
Tapi beberapa detik kemudian...
“aa mau nonton wkwk” dan langsung hatiku pun goyah pelan.

Belum ngantuk, aku masih ingin ngobrol,
Tapi kamu malah pengen nonton scroll-scroll.
“Gak boleh,” jawabku manja,
Bukan marah, cuma takut kamu lupa kalau aku ada.

“yaudah nonton sambil chat,” usulmu licik,
Tapi aku tahu ending-nya bakal bikin sakit.
Suka lama kalau udah asyik,
Yang ngarep dibalas malah cuma bisa klik-klik.

“Aa mah gitu ya, milih nonton,”
Kalimat lirih itu aku tulis dengan penuh rintihan.
Padahal cuma pengen kamu utamain aku,
Bukan serial yang entah siapa-siapa dulu.

Katamu nonton di “lepoto” (laptop maksudnya, yaa),
Dan tetep bisa chat di HP strategi dua dunia.
Tapi hatiku tetap bilang
Karena yang kupengen, cuma kamu fokus ke aku.

“Yaudah terserah,” kataku lirih,
Padahal hati pengen kamu merhatiin lebih.

“Dih ngambek,” katamu genit,
“Cium nih ngambek mah, muach!”  dan hatiku dikit-dikit mencair legit.
Tapi gengsi masih duduk di pangkuan,
“AKU NGAMBEK,” kataku dua kali buat penekanan.

Aku kirim sticker muka masam,
Kamu balas dengan foto bocah cemberut yang bikin senyum diam-diam.
Lalu aku pun balas lagi,
Dengan pipi ngembung dan mata sayu yang minta dimengerti.

Kita gak berantem, cuma drama kecil,
Tapi setiap detik manja itu selalu bikin hati nyengir.
Karena meski sering bilang "yaudah,"
Yang kuharapin cuma satu
Kamu rayu aku sampai reda.


Aku mencintaimu, selalu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Untukmu, Variabel yang Kucinta